Gatra
rinonce :
Motif ini banyak diminati, yang merupakan perpaduan RIG (alat
pengambil minyak) dan gas bumi mencitrakan Bojonegoro sebagai daerah
Blok cepu dengan cuku cadang minyak yang masih melimpah.
Jagung
Miji Emas :
Kedepan, jagung diharapakan bisa menjadi komuditas unggulan
dengan hasil panen yang melimpah. Maka, lahirlah motif bathik ini .
Motif ini adalah motif yang digambarkan sebagai burung belibis jelmaan Prabu Angkling Dharmo
Parang
Dahana Munggal :
Motif ini menggambarkan bahwa Bojonegoro memiliki
obyek wisata Khayanagn Api sebauh sumber api abadi terbesar di Asia
Tenggara. Sumber Api ini pernah dipakai sebagai tempat pengambilan Api
PON XV tahun 2000
Parang Lembu Sekar Rinambat :
Motif bathik dengan bentuk tanaman padi yang siap untuk
dipanen. Motif ini memiliki makna supaya Bojonegoro diharapkan menjadi
lumbung.
Adalah motif yang bergambar Wayang Thengul sebagai kesenian tradisional di Bojonegoro.
Motif ini mengingtkan Bojoengoro sebagai penghasil
tembakau terbaik , sebab pada motif ini digambarkan daun tembakau yang
tertata rapi.
Motif akar, pohon dan daun jati, sebuah pemaknaan bahwa
Bojonegoro yang pernah jaya dan terkenal dengan kayu jati berkualtas
impor sejak jaman penjajahan Belanda.
Sembilan
motif bathik Jonegoroan telah menjadi identitas khas warga Bojonegoro.
Saat Berwisata, atau sekadar jalan-jalan sambil mengunjungi sahabat,
keluarga di Bumi Angkling Dharmo, sebuah kota kecil bersih dan
menyenangkan akan menjadi cerita tersendiri. Suasana tenang, nyaman
bersih dengan penduduk yang sumeh menjadi kesana ketika menginjakkan
kaki di kota yang tak lagi sering dilanda banjir, Bathik Jonegoran
menjadi pilihan untuk disodorkan peda setiap pendatang.
0 comments:
Post a Comment