Ketemu lagi nih di postingan aku yg terbaru. Kali ini aku akan membahas tentang Bab Pemuaian.
Kelas VII | Penerapan Konsep Pemuaian Zat
PEMUAIAN
Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran
suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda
karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu
pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis
yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan
pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya
terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai
koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang
adalah bertambahnya ukuran panjang
suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal
sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar
dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian
panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar
perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh
jenis benda atau jenis bahan.
Yang perlu diperhatikan adalah
didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang sehingga menyulitkan
dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam
mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal.
Pemuaian luas
adalah pertambahan ukuran luas suatu
benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai
ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak
ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar
sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas
faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas,
dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian
panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama
dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas
bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2
kali koefisien muai panjang.
Pemuaian volume
Adalah pertambahan ukuran volume
suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai
ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume
adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3
dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali
koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus
gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273
Persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada
perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah
Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya:
1. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
5. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya:
1. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
5. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan
misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar
alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak
sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada
bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan.
Latihan Yuk!!
Latihan Yuk!!
- Sebutkan 5 contoh penerapan prinsip pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari!
- Apa yang dimaksud dengan keping bimetal? Jelaskan prinsip kerjanya?
1 comments:
siapa yg nyanyi nih
Post a Comment