BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang
dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif
dan efisien artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat
mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan
cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah. Dengan demikian, organisasi
sudah tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup (closed-system),
tetapi organisasi merupakan sistem terbuka (opened-system) yang harus
dapat merespon dan mengakomodasikan berbagai perubahan eksternal dengan cepat
dan efisien.
Krisis ekonomi yang berdampak pada lesunya iklim dunia
usaha mengakibatkan banyak perusahaan harus melakukan upaya perampingan atau
konsolidasi internal lainnya sebagai upaya penghematan keuangan untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai pertumbuhan (growth)
melalui kinerja yang efektif dan efisien. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan
dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola
keuangan yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga
ditentukan dari keberhasilannya mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan
sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah bahwa perusahaan harus mampu untuk
menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dan pimpinan perusahaan dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan antara lain melalui pembentukan mental
bekerja yang baik dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya,
memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam
bekerja oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Menciptakan kepuasan kerja karyawan adalah tidak mudah
karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya
antara lain motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi/ perusahaan
dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam
suatu organisasi/perusahaan. Gibson (1996) dalam Ermayanti (2001:3) dan
Brahmasari (2005:96), mengemukakan bahwa kinerja organisasi tergantung dari
kinerja individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan
kontribusi pada kinerja organisasi, artinya bahwa perilaku anggota organisasi
baik secara individu maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja
organisasi sebab motivasinya akan mempengaruhi pada kinerja organisasi.
Salah satu hal yang akan kami bahas ialah motivasi kerja,
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
karyawan. Sujak (1990) dalam Ermayanti (2001:3), mengemukakan bahwa pemahaman
motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan maupun yang berasal dari lingkungan
akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Dalam hal ini seorang manajer
perlu mengarahkan motivasi dengan menciptakan kondisi (iklim) organisasi
melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi sehingga para karyawan
merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas dan dapat diterima
dengan baik oleh karyawan, karena motivasi tidak dapat diberikan untuk setiap
karyawan dengan bentuk yang berbeda-beda.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia?
2.
Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
perusahaan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia?
3.
Bagaimana pengaruh kepuasan kerja karyawan dengan kinerja
perusahaan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia?
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka Konseptual Penelitian
2.2
Rancangan
Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang akan
membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable)
yaitu variabel motivasi kerja dan variabel antara (intervening variable) yaitu
variabel kepuasan kerja karyawan dan variabel terikat (dependent variable)
yaitu kinerja perusahaan. Serta penelitian korelasional, yaitu penelitian yang
berusaha untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan
atau tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan
tersebut (Indriyantoro dan Supomo (1999) dalam Yasa, 2006:29).
2.3
Populasi dan
Sampel
Populasi dalam penelitian ini menurut jenisnya merupakan
populasi yang terbatas dan menurut sifatnya merupakan populasi yang homogen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pei Hai International
Wiratama Indonesia di Surabaya dan Jombang sejumlah 1.737 orang pegawai.
2.4
Teknik
Pengambilan dan Besar Sampel
Penelitian ini menarik sampel dengan menggunakan metode atau teknik simple
random sampling (teknik sampel sederhana), di mana jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduan dan Akdon
(2006:249) yaitu n = N : ((N x d²) + 1), dimana n adalah jumlah sampel, N
adalah jumlah populasi, dan d² adalah tingkat presisi atau akurasi yang
ditetapkan (=5%), sehingga besarnya sampel adalah sebanyak 325 orang pegawai.
2.5
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1) Motivasi Kerja (X)
Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan
dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (McCormick,
1985:268 dalam Mangkunegara, 2005:94).
Variabel motivasi kerja ini secara operasional diukur dengan menggunakan
3 (tiga) indikator, yaitu: kebutuhan berprestasi (need for achievement),
kebutuhan fisik (psycological need), dan kebutuhan rasa aman (safety
need).
2) Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
Kepuasan kerja karyawan adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya (Robbins, 2001:148).
Variabel kepuasan kerja karyawan ini secara operasional diukur dengan
menggunakan 4 (empat) indikator yang diadopsi dari teori dua faktor Herzberg
dalam Mangkunegara (2005:121-122), yaitu: (1) Kompensasi, (2) Kondisi kerja,
(3) Sistem administrasi dan kebijakan perusahaan, (4) Kesempatan untuk
berkembang.
3) Kinerja
Perusahaan (Z)
Kinerja perusahaan adalah merupakan hasil kerja yang secara kualitas dan
kuantitas dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001 dalam Koesmono,
2005:28).
Variabel kinerja perusahaan ini secara operasional diukur dengan
menggunakan 4 (dua) indikator yang diadopsi dari Brahmasari (2004:121-122), yaitu:
(1) Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya
manusia yang dimiliki, (2) Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi
penggunaan seluruh waktu yang dimiliki, (3) Kemampuan perusahaan dalam
beradaptasi terhadap perubahan, (4) Kemampuan perusahaan dalam mencapai target
yang telah ditetapkan.
2.6
Instrumen
Penelitian
Pengukuran variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat dalam
kuisioner adalah menggunakan skala Likert dengan skala penilaian (skor) 1
sampai dengan 5, dengan variasi jawaban untuk masingmasing item pertanyaan
adalah ”sangat setuju/ mampu”, ”setuju/mampu”, ”cukup setuju/cukup mampu”,
”tidak setuju/tidak mampu” dan ”sangat tidak setuju/sangat tidak mampu”.
Masing-masing pilihan jawaban diberi nilai 1 untuk jawaban ekstrim negatif dan
nilai 5 untuk jawaban ekstrim positif.
2.7
Teknik
Pengumpulan Data
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data primer
sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner yang diberikan
kepada responden secara langsung (Sugiyono, 2005:135).
2.8
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Validitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan cara menghitung
korelasi Pearson dari skor tiap item pertanyaan dengan skor totalnya. Sedangkan
untuk reliabilitas menggunakan Alpha Chronbach >0,60.
2.9
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Dalam perhitungan pengolahan data, peneliti mempergunakan alat bantu yang
berupa program aplikasi komputer yaitu SPSS versi 13.0 dan AMOS versi 4.0.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan gambaran dari keberadaan responden yang
terlibat dalam penelitian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, masa kerja, dan status bekerja. Dari seluruh sampel karyawan sejumlah
325 orang yang diteliti, semuanya dapat mengisi dan mengembalikan kuisioner
yang diberikan. Karakteristik responden penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Mayoritas, yaitu 191 (58,8%) responden adalah wanita.
2)
Mayoritas, yaitu 115 (35,4%) responden berusia antara 46-55
tahun.
3)
Sebagian besar, yaitu 167 (51,4) responden berpendidikan
SLTA.
4)
Sebanyak 314 (96,6%) responden adalah pegawai tetap.
5)
Masa kerja responden, yaitu bekerja < 1 tahun sebanyak 31
orang atau 9.5 %, antara 1-3 tahun sebanyak 41 orang atau 12.6 %, antara 3–5
tahun sebanyak 64 orang atau 19.7%, dan > 5 tahun sebanyak 189 orang atau
58.2%.
Tabel
1. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
No.
|
Simbol
|
Variabel Penelitian
|
Mean
|
Kategori
|
1
|
X
|
Motivasi Kerja
|
4.628
|
Tinggi
|
2
|
Y
|
Kepuasan Kerja Karyawan
|
4.643
|
Tinggi
|
3
|
Z
|
Kinerja Perusahaan
|
4.572
|
Tinggi
|
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1: Motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Hipotesis 2: Motivasi kerja
mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak
signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Hipotesis 3: Kepuasan kerja
karyawan mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
3.2
Pembahasan
1)
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya bahwa motivasi kerja
memang sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu
kepuasan kerja yang tinggi meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri
besarannya sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Tetapi secara keseluruhan, para responden menyatakan bahwa selama bekerja di
perusahaan mereka menyatakan merasa puas atas motivasi kerja yang selama ini
diberikan oleh manajemen kepada para karyawan perusahaan.
2)
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya meskipun motivasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi belum
tentu mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena karyawan
yang merasa puas karena telah dipenuhi kebutuhannya oleh manajemen dapat
bekerja secara optimal.
Belum optimalnya kerja seorang karyawan dibatasi oleh adanya kebijakan
atasan misalnya berhubungan dengan waktu lembur, yaitu karyawan yang telah
terpuaskan kebutuhannya merasa bahwa manajemen telah memberikan penghargaan
kepada dirinya sehingga dia merasa harus bekerja dengan profesional artinya
apabila terdapat pekerjaan yang melekat pada dirinya yang sampai dengan jam
kerja belum selesai tetapi dapat diselesaikan hari tersebut, karyawan tersebut
bermaksud untuk menyelesaikannya karena dedikasi dan loyalitas terhadap
pekerjaannya meskipun tidak diperhitungkan waktu lembur. Tetapi, pihak manajemen
menentukan bahwa sesuai ketentuan yang ada hal tersebut tidak diperkenankan,
akhirnya karyawan tersebut akan menyelesaikan pada hari berikutnya. Hal inilah
yang salah satunya menjadi suatu pertimbangan dan alasan bahwa motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja tetapi motivasi kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
3)
Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja
Perusahaan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya bahwa
secara umum kepuasan kerja karyawan yang tinggi akan mampu meningkatkan kinerja
perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) melalui program AMOS versi 4.0 dan pembahasan hasil
penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
beberapa hal penting dalam penelitian ini sebagai berikut:
1)
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan
2)
Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan
3)
Kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Djati Sundring Pantja, 1999. Pengaruh Variabelvariabel
Motivasi terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan pada Industri Rumah
Tangga di Kabupaten Sidoarjo, Jurnal 134 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN,
VOL.10, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 124-135 Manajemen dan Kewirausahaan Universitas
Kristen Petra, Volume 1 Nomor 1, Surabaya.
·
Dubrin Andrew J., 2005. Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua,
Prenada Media, Jakarta.
·
Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, 2001. Pengaruh Faktor Motivasi
terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya,
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
·
Gibson, Ivancevich, Donnely, 1997. Organizations
(Terjemahan), Cetakan Keempat, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
·
Indrawijaya Adam I., 2002. Perilaku Organisasi, Cetakan
Ketujuh, Sinar Baru Algensindo, Bandung.
·
Johnson C. Merle, Redmon William K., 2004. Mawhinney Thomas
C., Handbook of Organizational Performance (Terjemahan), Cetakan Pertama, PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
·
Katzenbach Jon R., 1998. Real Change Leaders (Terjemahan),
Professional Book, Jakarta.
0 comments:
Post a Comment