KONDISI KETAHANAN EKONOMI
DALAM WAWASAN NUSANTARA
A.
Pengertian Wawasan Nusantara
Sebelum memahami tentang pengertian
wawasan nusantara, hendaknya kita juga harus memahami tentang wawasan nasional
yang juga merupakan dasar untuk memahami tentang wawasan nusantara. Wawasan
nasional pada dasarnya merupakan geopolitik suatu negara. Karena wawasan nasional
itu merupakan pengejawentahan dari suatu bangsa yang telah bernegara. Dalam
menyelenggarakan kehidupannya, suatu bangsa tidak terlepas dari pengaruh
geografis maupun lingkungannya dimana bangsa itu berada. Pengaruh ini juga
timbul dari hubungan timbal balik antar filosofi bangsa, ideologi, aspirasi dan
cita-cita, kondisi sosial masyarakat, budaya, keadaan alam, wilayah serta
pengalaman sejarahnya. Maka dari itu diperlukan suatu konsepsi bagaimana bangsa
yang bersangkutan memandang dan mengatasi persoalan yang ada untuk menjamin
kelangsungan hidupnya, keutuhan wilayahnya, serta jati dirinya. Konsepsi inilah
yang disebut dengan wawasan nasional (wawasan bangsa).
Konsep tentang wawasan nusantara
tidak jauh berbeda dengan konsep dari wawasan nasional karena keduanya saling
berkaitan. Dimana wawasan nusantara adalah wawasan nasional karena cara pandang
bangsa Indonesia yaitu menjamin persatuan dan kesatuan di atas dasar
kebhinekaan yang mana nantinya cara pandang ini kemudian disebut dengan wawasan
nusantara. Pengertian wawasan nusantara dapat dilihat dari berbagai pandangan
baik itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, ataupun pandangan oleh para ahli.
Jadi dapat disimpulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional.
B.
Landasan Hukum Wawasan Nusantara
UUD 1945 yang merupakan konstitusi
negara yang menjadi pedoman pokok kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sehingga UUD 1945 menjadi landasan konstitusional wawasan nusantara.
Kedudukan wawasan nusantara dalam sistem kehidupan nasional Indonesia urutannya
sebagai berikut:
1. Pancasila
sebagai falsafah dan ideologi negara serta sebagai dasar negara
2. UUD 1945
sebagai konstitusi negara
3. Wawasan
nusantara dan ketahanan nasional sebagai doktrin atau prinsip dasar pengaturan
kehidupan nasional
4.
Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan
dasar.
C.
Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional adalah kondisi
dinamik suatu bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan yang
berintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan
nasionalnya dalam mengatasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG)
baik yang berasal dari luar maupun dalam yang secara langsung maupun tak
langsung untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara, serta perjuangan nasionalnya. Jadi hakikat ketahanan nasional yaitu
keuletan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara. Pada dasarnya ketahanan nasional merupakan
suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional yang meliputi seluruh aspek
kehidupan secara utuh menyeluruh berdasarkan falsafah negara, ideologi negara,
konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra. Aspek kehidupan dalam
sistem kehidupan nasional pada dasarnya dapat digambarkan kedalam delapan aspek
(Astagatra) yaitu: geografi, kependudukan, SDA (merupakan aspek alamiah yang
bersifat statis), ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam
(merupakan aspek sosial yang bersifat dinamis).
Pendekatan kesejahteraan dan
keamanan adalah pendekatan yang didasarkan atas pemikiran, bahwa dalam setiap
kehidupan selalu menampakkan dua kebutuhan dasar hidup dan kehidupan
(kesejahteraan dan keamanan). Kesejahteraan atau hidup yang hendak dicapai
untuk mewujudkan ketahanan nasional Indonesia dapat digambarkan sebagai
kemampuan bangsa dan negara menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945 menjadi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan keamanan
atau kehidupan yang ingin dicapai adalah kemampuan bangsa dan negara Indonesia
untuk melindungi
nilai-nilai nasional itu terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
D.
Aspek-aspek Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan
gambaran dari kondisi tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat
tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis di dalam tata kehidupan
nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehinga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan sangat sulit dipantau. Tata
kehidupan nasional pada dasarnya meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek
sosial (Pancagatra) yang merupakan aspek dinamis. Karenanya konsepsi ketahanan
nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan nasional
yaitu:
1.
Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yang
meliputi aspek geografi, kependudukan dan SDA
2.
Aspek yang berkaitan dengan sosial atau masyarakat
bersifat dinamis yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan aspek pertahanan dan keamanan.
E.
Tinjauan Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra
Aspek-aspek Trigatra yang terdiri
dari aspek geografi, kependudukan dan SDA. Adapun tinjauan dari ketiga aspek
ini yaitu:
1.
Geografi
Lokasi dan
posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke
dalam dan bentuknya ke luar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, isi, dan tata
susunan wilayah negara. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi
lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya.
Bentuk negara baik ke dalam maupun ke luar dalam pengertian geografis selain
bermakna sebagai wadah dan ruang hidup bagi bangsa yang mendiaminya, sekaligus
mempengaruhi wujud ini dan kehidupan bangsa, namun sebaliknya kehidupan bangsa
dapat mempengaruhi lingkungannya.
2. Penduduk
Penduduk
adalah orang atau manusia yang mendiami atau bertempat tinggal
di suatu tempat atau wilayah. Analisa kependudukan berkaitan dengan masalah
sosial, ekonomi, politik maupun pertahanan keamanan, sebagai akibat dari adanya
perubahan jumlah, komposisi, persebaran maupun kualitas penduduk.
3.
Keadaan alam dan sumber kekayaan alam (SDA)
Kekayaan
alam suatu negara meliputi segala sumber dan potensi alam yang terdapat di
dirgantara, permukaan bumi laut dan perairan dan di dalam bumi. Oleh karena
itu, setiap negara berhak untuk memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas
maksimal, lestari dan berdaya asing.
F.
Tinjuan Ketahanan Nasional dari Aspek Pancagatra
Aspek-aspek Pancagatra yang terdiri
dari aspek ideologi, politik, ekonomi,
social budaya, dan pertahanan keamanan. Adapun tinjauan dari kelima aspek
ini yaitu:
1. Gatra Ideologi
Ketahanan
nasional Indonesia di bidang ideologi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang membahayakan
kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai
ideologi bangsa memiliki lima unsur yaitu sila-sila sebagaimana dirumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Kelima nilai ini merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh, karena masing-masing nilai tidak dapat dipahami dan diberi arti secara
terpisah dari keseluruhan nilai lainnya.
2.
Gatra Politik
Ketahanan
nasional di bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung
atau tak langsung yang membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan
negara Indonesia.
Sistem
politik menentukan bagaimana kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
diproses atau terproses dalam tatanan sufra dan infra struktur politik. Sistem
politik yang mencakup sufrastruktur politik yaitu: lembaga atau badan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif, badan pengawasan dan badan pertimbangan.
Sedangkan yang termasuk infra struktur meliputi partai politik, golongan
kepentingan dan kelompok penekan. Di samping itu,
kultur politik dan proses politik berpengaruh dalam kehidupan politik. Kultur
politik adalah bagaimana kehidupan politik diatur, ditentukan dan dilaksanakan.
Kultur politik adalah mekanisme yang menentukan dan mengatur bagaimana
keputusan politik atau kebijaksanaan umum ditentukan.
3.
Gatra Ekonomi
Ketahanan
nasional Indonesia di bidang
ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang
membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara Indonesia. Adanya perbedaan pada aspek alamiah dan sosial
yang dimiliki oleh masing-masing negara telah
menimbulkan kondisi, situasi serta akibat yang berbeda terhadap kehidupan
ekonomi suatu negara. Adapun faktor eksternal dan internal yang secara
subyektif berpengaruh yaitu:
a.
Sifat keterbukaan ekonomi. Sistem
ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan bercorak terhadap kehidupan ekonomi
negara tersebut. selain itu sistem ekonomi ini juga sangat dipengaruhi oleh
ideologi negara tersebut.
b.
Struktur ekonomi. Struktur ekonomi suatu negara akan
menentukan sampai seberapa jauh negara tersebut mampu menghadapi pengaruh yang
timbul baik dari dalam maupun dari luar negeri.
c.
Potensi dan pengelolaan SDA. Negara
dengan potensi SDA yang beraneka ragam akan mampu menghadapi ATHG yang ditambah
dengan kemampuan untuk mengelola SDA ini yang didukung dengan potensi dari
sumber daya yang lain seperti SDM, modal, dan teknologi yang maju.
d.
Potensi dan pengelolaan SDM. Sumber daya
manusia yang berkualitas mempunyai nilai yang positif bagi pembinaan dan
pengembangan ketahanan nasional.
e.
Teknologi. Kemajuan teknologi akan sangat
berpengaruh pada kehidupan ekonomi suatu negara tersebut. namun kemajuan ini
juga akan menimbulkan kerawanan, karena ketergantungan yang besar terhadap
teknologi dari luar karena kurangnya kemampuan menguasai teknologi yang
diperlukan serta pemanfaatannya (penggunaan teknologi maju oleh negara
berkembang).
f.
Birokrasi dan sikap masyrakat. Sistem
birokrasi yang baik akan memberikan dampak yang baik pula terhadap kondisi
kehidupan ekonomi, karena mampu menciptakan iklim yang sehat dan dinamis. Atau
sebaliknya.
g.
Manajemen. Penerapan manajemen yang tepat dan
memadai akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dimana tujuannya
untuk meningkatkan produktivas dan mutu produksi barang dan jasa.
h.
Infrastruktur. Infrastruktur ini akan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran arus barang dan jasa.
i.
Hubungan ekonomi luar negeri. Jalinan
antara suatu negara dengan negara yang lain akan memberikan pengaruh
perekonomian terhadap negara tersebut, misalnya dalam bidang perdagangan.
j.
Diversifikasi pemasaran. Peningkatan
produksi akan berarti jika pemasaranya dilakukan baik ke dalam maupun ke
luar negeri, pemasaran ini akan menimbulkan persaingan sehingga diperlukannya
diversifikasi pemasaran barang dan jasa.
k.
Pembangunan nasional. Keberhasilan
pembangunan nasional akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan nasional
Indonesia.
4.
Gatra Sosial Budaya
Ketahanan
nasional Indonesia di bidang
sosial budaya adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya bangsa dan negara Indonesia.
Kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia adalah kehidupan yang
menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang dijiwai oleh falsafah
Pancasila. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan keamanan di bidang
sosial budaya dapat bersumber dari aspek-aspek lain dari luar sosial budaya.
5.
Gatra Pertahanan Keamanan
Ketahanan
pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran
bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya,
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.
G.
Landasan Ekonomi
Indonesia
Di sini kami mengambil salah
satu aspek gatra, yakni aspek ekonomi. Landasan ekonomi
Indonesia membahas pada aspek ekonomi
astagarta. Aspek
ekonomi ini adalah suatu yang vital, karena ekonomi yang berperan aktif dalam
pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan juga pertahanan NKRI. UUD 1945
pasal 33, membahas panduan dalam menjalankan roda pemeringkatan Indonesia.
Pada
pasal 1, uraian tentang perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan. Pasal ini
menjelaskan tentang segala bentuk kegiatan perekonomian, pada dasarnya, harus dibuat
berdasarkan asas kekeluargaan. Tidak dibenarkan dalam bentuk keadilan,
penindasan, dan bentuk kejahatan lainnya. Artikel ini juga membahas
tentang landasan untuk kegiatan koperasi. Koperasi
merupakan salah satu bentuk yang dimaksudkan untuk menyejahterakan setiap
anggotanya.
Pasal
2, membahas cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan hajat hidup
orang banyak dikuasai sepenuhnya oleh negara. Hal ini sekali lagi membahas
tentang kita tentang negara berkewajiban membentuk sistem perekonomian yang berkeadilan dan
menyejahterakan rakyat. Indonesia dikenal memiliki berbagai kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya, darat, laut, dan udara.
Pasal
3, membahas bumi, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Pasal selanjutnya juga membahas prinsip-prinsip dasar keuangan
yang berkeadilan.
Pada
pasal 4, dibahas tentang ekonomi nasional yang diselenggarakan atas dasar
ekonomi demokrasi, dengan prinsip-prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, pengelolaan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjamin keseimbangan pembangunan dan
pembangunan ekonomi nasional.
Dari
hasil pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali menyebutkan
negara-negara perlu berbenah diri dan menyiapkan buffer (penyangga) untuk
menghadapi tantangan ekonomi ke depan. IMF dan Bank Dunia menjadikan Indonesia
contoh negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat namun tidak luput juga dari
dampak buruk kondisi global saat ini. Ketahanan ekonomi Indonesia
tercermin dari bagaimana pemerintah mengelola perekonomian secara keseluruhan.
Capaian di beberapa indikator yang stabil juga memperlihatkan hal tersebut, di
antaranya pertumbuhan ekonomi hingga inflasi yang terjaga. Pemerintah juga
dinilai telah melakukan reformasi di berbagai aspek sehingga apa yang
dikerjakan bisa maksimal untuk pengembangan ekonomi. Termasuk dengan strategi
pemerintah gencar membangun infrastruktur sebagai landasan pembangunan
berkelanjutan.
H.
Contoh
Jurnal
0 comments:
Post a Comment